Nama: Gunawan Wibisono
NPM: 33412206
Kelas: 2 id 04
MASALAH SOSIAL YANG DITIMBULKAN PENDUDUK
Kerusakan
lingkungan hidup akibat populasi manusia dan perkembangan zaman pada awal abad
21 ini. Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam. Semakin banyak manusia
tinggal di suatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Dengan
bertambahnya manusia yang berperan sebagai konsumen, para produsen memproduksi
produk mereka agar memenuhi kebutuhan konsumen mereka. Sedangkan semakin banyak
produk yang dikeluarkan oleh industri mengeluarkan limbah yang dibuang ke
lingkungan. Limbah inilah yang mengakibatkan kerusakan alam khususnya pada
lingkungan hidup.
Kerusakan
lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia jauh lebih besar dibandingkan
dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh proses alam. Kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manusia berlangsung secara terus
menerus dan makin lama makin besar pula kerusakan yang ditimbulkannya.
Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia terjadi dalam berbagai
bentuk seperti pencemaran, pengerukan, penebangan hutan untuk berbagai
keperluan, dan sebagainya.
Limbah-limbah
yang dibuang dapat berupa limbah cair maupun padat, bila telah melebihi ambang
batas, akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan, termasuk pengaruh buruk pada
manusia. Salah satu contoh kasus pencemaran terhadap air yaitu “Kasus Teluk
Minamata” di Jepang. Ratusan orang meninggal karena memakan hasil laut yang
ditangkap dari Teluk Minamata yang telah tercemar unsur merkuri (air raksa).
Merkuri tersebut berasal dari limbah-limbah industri yang dibuang ke perairan
Teluk Minamata sehingga kadar merkuri di teluk tersebut telah jauh di atas
ambang batas.
Kasus-kasus
pencemaran perairan telah sering terjadi karena pembuangan limbah industri ke
dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Kebocoran-kebocoran pada kapal-kapal
tanker dan pipa-pipa minyak yang menyebabkan tumpahan minyak ke dalam perairan,
menyebabkan kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan yang mati,
tumbuh-tumbuhan yang terkena genangan minyak pun akan musnah pula.
Pengerukan yang
dilakukan oleh perusahaan pertambangan seperti pertambangan batu bara, timah,
bijih besi, dan lain-lain telah menimbulkan lubang-lubang dan cekungan yang
besar di permukaan tanah sehingga lahan tersebut tidak dapat digunakan lagi
sebelum direklamasi.
Penebangan-penebangan
hutan untuk keperluan industri, lahan pertanian, dan kebutuhan-kebutuhan
lainnya telah menimbulkan kerusakan lingkungan kehidupan yang luar biasa.
Kerusakan lingkungan kehidupan yang terjadi menyebabkan timbulnya lahan kritis,
ancaman terhadap kehidupan flora, fauna dan kekeringan.
PENDUDUK,
MASYARAKAT, & KEBUDAYAAN.
PENGERTIAN
PENDUDUK, MASYARAKAT, & KEBUDAYAAN
Penduduk,
Masyarakat, dan Kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama
lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu
yang tertentu pula, dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di
wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan,
ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari
masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat,
sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan.
Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling
menentukan.
Penduduk adalah
mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara
(menetap) untuk jangka waktu yang lama. Secara sosiologia, penduduk adalah
semua orang yang pada suatu waktu mendiami wilayah negara. biasanya, penduduk
adalah mereka yang lahir secara turun-temurun dan besar di dalam suatu negara.
Masyarakat adalah suatu
kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya
dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial
yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam
masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama
didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial
adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota
masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
Kebudayaan merupakan
keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, baik berupa gagasan,
aktivitas, dan hasil dari aktivitas manusia yang digunakan untuk memahami
lingkungan dan pengalamannya, serta dijadikan pedoman hidup anggota masyarakat.
Di dalam kebudayaan terkandung unsur-unsur, seperti kepercayaan, mata
pencaharian, kesenian dan adat istiadat. Kebudayaan berperan dalam membentuk
kepribadian seseorang dan masyarakat. Setiap kebudayaan menyediakan seperangkat
norma, yang berbeda dari masyarakat satu ke masyarakat lainnya dan mempengaruhi
kepribadian anggotanya.
KETERKAITAN ANTARA
PENDUDUK, MASYARAKAT, & KEBUDAYAAN
Penduduk,
masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama
lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk
yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh
peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat
tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan, baik yang mereka
dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring
dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil
karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang
kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (
masyarakat ) tersebut. Kebudayaan sebenarnya bergantung kepada bagaimana
masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian
setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah
berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi
kelangsungan hidupnya.
Masyarakat dan
kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup
berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam
keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke
tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun,
seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana
mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan
kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi
ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan
negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani
hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
PENGERTIAN MASALAH
SOSIAL & JENIS MASALAH SOSIAL DALAM MASYARAKAT
Menurut Soerjono
Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika
terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan
hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial
muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat
dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti
proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat
ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh
masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain
sebagainya.
Masalah sosial
dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi
: Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya :
Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis
: Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor
Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Dinamika Penduduk
Dinamika
kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari
waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat
kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke
luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan
jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan
penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah
mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk
meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam
lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.
Rasio
Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah
penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan
dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan
Tua. Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk
umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun. Rasio
Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke
atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Rumusan Angka
Kelahiran
Dalam demografi,
istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi
adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka
ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah
kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan.
Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan
angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka
perpindahan penduduk (migrasi). Indikator lain untuk mengukur tingkat kehamilan
yang sering dipakai: tingkat kehamilan total – rata-rata jumlah anak yang
terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total
adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena
tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi.
Tingkat kehamilan
cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang berkembang dan lebih
rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.
Pengertian Angka
Kelahiran
Kelahiran adalah
ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang janin dari ibu tanpa memperhatikan
apakah tali pusatnya telah terpotong atau plasentanya masih berhubungan. Berat
badan lahir adalah sama atau lebih 500 gram, panjang badan lahir adalah sama
atau lebih 25 cm, dan usia kehamilan sama atau lebih 20 minggu. Angka
kelahiran adalah jumlah kelahiran per 1000 penduduk.
Pengertian Angka
kematian
Angka yang
perhitungannya sama dengan perhitungan angka insidensi yaitu pembilangnya
(Numerator) adalah jumlah mereka yang mati pada periode waktu tertentu yang
menimpa sekelompok penduduk, biasanya dalam satu tahun, sedangkan penyebutnya
(Denominator) adalah jumlah orang yang mempunyai resiko mati pada paeriode yang
sama.
Angka Kematian
Kasar dinyatakan dalam seluruh kematian oleh karena semua sebab, biasanya
kematian per 1000 penduduk.
Angka Kematian
Spesifik untuk penyakit tertentu adalah jumlah kematian oleh sebab
penyakit tertentu saja, biasanya terhadap 100.000 penduduk. Penduduk bisa
dirujuk berdasarkan umur, jenis kelamin atau cirri-ciri lainya.
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA
Zaman batu sampai
zaman logam
Zaman batu dibagi
menjadi 2 yaitu :
A.Zaman Batu Tua:
Alat-alat batu
pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,
Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli
prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum
berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan,
menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung
Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai
ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Kapak-kapak
tersebut diasah sampai mengkilap dan diikat pada tangkai kayu dengan
menggunakan rotan. Sebagai tambahan seiring persebaran kapak batu
tersebut tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia yg merupakan induk
dari bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar Samudera Indonesia dan Samudera
Pasifik. Karena perkembangannya muncul bahasa melayu yang nantinya di
negara Indonesia berkembang menjadi bahasa Indonesia
b.Zaman batu muda
Ciri – cirri zaman
batu muda :
mulai menetap dan
membuat rumah,
membentuk kelompok
masyarakat desa,
bertani,
berternak untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia pada zaman
batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam
dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena
itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk
berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari
kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk
sepatu yang terbuat dari bahan perunggu
Hal yang patut
dicatat tentang permulaan zaman logam ini adalah kenyataan yang jelas
bahwa Indonesia sebelum memasuki zaman Hindu telah mengenal kebudayaan yang
tinggi derajatnya dan penting bagi perkembangan kebudayaan Indonesia
selanjutnya
B.Kebudayaan
Hindu, Budha, dan Islam
a.Kebudayaan Hindu
Pada abad ke-3 dan
ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau
akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5
ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat
dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak
menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua
agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara
damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-
karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat,
seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief
yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur
diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago,
Singosari, dll. Candi Borobudur merupakan candi termegah di Asia Tenggara
dan pernah tercatat sebagai 10 keajaiban dunia.
b.Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16
agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang
disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau
Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum
abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik.
Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena
masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa. Melainkan dengan cara
baik-baik, di samping itu disebabkan sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.
Abad ke 15 ketika
kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai
yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat
pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di
Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat,
Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan .
Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh
pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya
telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh
oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam
kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten,
Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumateraa Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Agama Islam
berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut
sebagian terbesar penduduk Indonesia. Kebudayaan Islam memberi saham yang besar
bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian Bangsa Indonesia.
C. Kebudayaan
Barat
Unsur kebudayaan
barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian
bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara
Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia,
terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda
(VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota
propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat.
Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa,
Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial.
lapisan sosial
yang terdiri dari kaum buruh
lapisan sosial
yang terdiri dari kaum pegawai
Dalam kedua
lapisan inilah pendidikan barat di sekolah-sekolah kemampuan atau kemahiran
Bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas.
Akhirnya masih harus disebut sebagai pengaruh Kebudayaan Eropa yang masuk juga
ke dalam Kebudayaan Indonesia, ialah agama Katolik dan Agama Kristen Protestan.
Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi
penyiaran agama yang bersifat swasta. Penyiaran dilakukan di daerah-
daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh agama Hindu,
Budha, atau Islam daerah itu misalnya Irian Jaya, Maluku Tengah dan Selatan,
Sulawesi Utara dan tengah, Nusa Tenggara Timur dan Pedalaman Kalimantan.
Sudah menjadi watak dan kepribadian timur pada umumnya, serta masyarakat Jawa
khususnya, bahwa menerima setiap kebudayaan yang datang dari luar,kebudayaan
yang dimilikinya tidaklah diabaikan. Tetapi disesuaikanlah kebudayaan yang baru
itu dengan kebudayaan lama.
Sehubungan dengan
itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan
tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul
sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama
dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh
Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu
diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak
menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa
sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.